Nursinghub-Triase - Keperawatan Gawat Darurat. Keperawatan merupakan bentuk pelayanan kesehatan khususnya dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien secara sehat maupun sakit. Pemberian Asuhan keperawatan juga diberikan pada kasus kegawatdaruratan dalam hal ini tentunya perawat memiliki peran penting dalam proses screening awal dalam menentukan kondisi pasien dan prioritas tindakan yang diberikan kepada pasien. Ilmu yang wajib dikuasai oleh setiap perawat adalah Triage.

Triase adalah proses khusus memilah dan memilih pasien berdasarkan beratnya penyakit menentukan prioritas kegawat daruratan serta prioritas transportasi. artinya memilih berdasarkan prioritas dan penyebab ancaman hidup. Triase dapat dilakukan oleh  triage officer terlatih. Triage tidak disertai tindakan.

Triage dilakukan berdasarkan

  1. Airway, Breathing, Circulation, Disability dan exposure (mengancam nyawa) 
  2. Berat cedera 
  3. Jumlah pasien 
  4. Sarana kesehatan yang tersedia 
  5. Harapan hidup
Metode Penentuan Triage :
Artikel ini akan membahas tentang 3 metode dalam menentukan kegawatan suatu kasus di lapangan, adapun ketiga metode tersebut terdiri atas:

Single Triase (SIT)
Teknik ini biasanya dapat diterapkan pada pra dan intra hospital yang mana diterapkan pada jumlah korban yang sedikit atau bukan korban masal. Pada metode ini dibagi dalam 4 warna.
  1. Merah/Intermediete : pasien dengan triase ini adalah pasien dengan serangan jantung dan perdarahan terbuka maupun tertutup dengan intensitas yang tinggi dan memerlukan penanganan secepatnya.
  2. Kuning/Urgent : Merupakan triase yang tidak memerlukan penanganan secara langsung atau dapat ditunda yang mana terdapat pada pasien stroke, luka-luka/perdarahan yang tidak dapat menimbulkan kematian, dislokasi, fraktur.
  3. Hijau/Non Urgent: adalah prioritas nomor 3 yang mana pada kasus ini keadaan pasien tidak darurat namun memerlukan penanganan yang terencana dan dalam keadaaan normal.
  4. Hitam/ Death: Triase ini diperuntukan pada pasien yang meninggal.
START (Simple Triage and Rapid Treatment)

Prinsip mengatasi pasien dengan ancaman nyawa, jalan nafas tersumbat, perdarahan masif. Dapat diterapkan pada kejadian korban dalam jumlah banyak, Triage officer terdapat lebih dari 1 orang, Lama START < 60 detik/pasien. Dikelompokkan dalam 4 kategori : 
  1. Merah: Gangguan airway dan syok
  2. Kuning: delay
  3. Hijau: Walking wound. pasien luka yang masih dapat berjalan.
  4. Hitam: Meninggal.
Tata Cara Melakukan Triase dengan metode START
  1. Panggil korban dan minta ke arah aman (hijau) 
  2. Check pernafasan (yang tidak bisa berjalan) : tidak ada pernafasan (manuver)/manuver tak respon (decease); > 30 x/menit (merah); < 30 x/menit lanjutkan langkah ketiga . 
  3. Check sirkulasi (korban RR < 30 x/menit); > 2 second (merah); < 2 second lanjutkan check mental status. 
  4. Jika check status mental “can’t follow”...> merah; “can follow”....> kuning/delay
SAVE (Secondary Assessment of Victim Endpoint)

Triase ini merupakan triase yang biasanya diterapkan dalam kondisi bencana dengan menimbulkan banyak korban dengan situasi jauh dari sarana rumah sakit.
Kategori korban : 
  1. Korban – korban yang akan meninggal dengan apapun yang kita lakukan (Unsalvageable = kemungkinan meninggal). 
  2. Korban – korban yang akan hidup dengan apapun yang kita lakukan (Immediate = kemungkinan hidup). 
  3. Korban – korban yang akan mendapat keuntungan dengan tindakan – tindakan yang dilakukan dengan sarana yaang terbatas di lapangan (Delayed = dapat ditunda pelayanannya).
Penulis: ns.Krisma
Sumber: Materi Panduan Triase (Ryanto,2020)

Post a Comment

Previous Post Next Post